INFORMASIMU.COM, JAKARTA – Setelah resmi dilantik pada tanggal 17 November silam, Panglima TNI yang baru sudah tiga kali dibuat gerah para bawahannya.
Bukan masalah mayor seperti masalah instabilitas di Papua, malahan masalah sepele yang mengganggu nama baik TNI.
Jendral bertubuh tegap dan kekar ini langsung mengambil tindakan tegas untuk memproses setiap pelanggaran kode etik keprajuritan di institusi TNI.
Berikut tiga kasus yang kami rangkum yang melibatkan institusi TNI.
1.Kasus Arteria Dahlan Dan Anggita Pasaribu di Bandara Soetta
Seperti diketahui bahwa Arteria Dahlan adalah anggota DPR RI dari Fraksi PDI P, kasus ini bermula saat dua pihak akan keluar pesawat setelah landing di Bandara, terjadi sedikit senggolan karena ibunda Artheria Dahlan dianggap menghalang halangi Anggita Pasaribu untuk keluar dari pesawat.
Tak berhenti sampai disitu, cekcok berkelanjutan sampai ke parkir penjemputan dimana dalam video yang beredar menunjukkan Anggita Pasaribu dengan nada suara tinggi membentak ibunda Arteria Dahlan dan menyebut kata kata berhubungan dengan kepangkatan dalam tubuh TNI.
Namun setelah mediasi dengan beberapa pihak akhir kasus ini berakhir damai dengan sama sama mencabut laporan masing masing pihak dari kepolisian.
2.Kasus baku hantam antara satu anggota TNI dan 2 anggota lantas Polres Ambon
Berawal dari penilangan salah satu motor warga yang tidak memiliki kelengkapan surat, kemudian warga tersebut menelepon seorang TNI di Provos Kodam XVI Pattimura berinisial BK.
Setelah tiba dilokasi BK langsung mendorong polantas tersebut sehingga terjadi baku hantam, terlihat dalam video kedua polantas tersebut kewalahan dan sampai terjatuh akibat bogem mentah dari BK.
Setelah viral di media sosial akhirnya kedua belah pihak berdamai tetapi proses disiplin di kesatuan masing masing tetap dijalankan agar masing masing pihak lebih hati hati dalam bertindak apalagi masih memakai seragam ketika perkara terjadi.
3.Kasus sepele karena rokok antara Kopassus dan Brimob di Papua
Pada Sabtu 24 November 2021 lalu, Kesalahpahaman terjadi antara personel Satgas TNI dan satgas Polri, hal hal sepele dapat melecut sebuah konfrontasi besar karena faktor psikologis para anggota TNI dan Polri yang sedang bertugas di daerah konflik.
Dari video yang beredar di medsos menunjukkan para anggota brimob datang dengan senjata dan sesekali menembakkan ke udara sambil berteriak.
Dilansir dari media Kompas diberitahukan bahwa ada 5 anggota brimob yang terluka akibat bentrokan ini.
Kasus ini sedang ditangani oleh masing masing pimpinan dari kedua belah pihak, baik dari kubu TNI dan Polri berjanji akan melakukan tindakan pendisiplinan terhadap semua anggota yang terlibat dalam bentrokan.
Kualitas kepemimpinan Jendral Andika Perkasa akan diuji seberapa mampu dalam menangani dan menyelesaikan konflik konfik di tubuh TNI, selamat bertugas Jendral, kami masyarakat percaya kemampuanmu dalam memimpin TNI.
Komentar tentang post