INFORMASIMU.COM, JAKARTA – Darah Juang adalah buku yang ditulis oleh Angkasa Putra, alumni Sekolah Kedinasan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), pada Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Negeri Bone (2012-2015) dan Sekolah Tinggi Perikanan/STP (sekarang: Politeknik Ahli Usaha Perikanan) (2015-2019).
Karya fenomenal ini ditulis dalam kurun waktu tiga tahun (2017-2020) mulai pada saat masih menjadi Taruna Kedinasan hingga setahun menjadi alumnus. Buku ini memuat 7 Bagian Inti dalam 60 Pembahasan sebagai Jalan Pengabdian, Penuaian Janji Pribadi, dan Dedikasi dalam Mengarungi Bahtera Kehidupan.
Buku yang diterbitkan oleh Angkasa Publishing pada tahun 2021 ini sebagai diskursus kehidupan pada konsep Kisah, Kasih, dan Selisih.
Karya ini mendapatkan banyak apresiasi khususnya dari kalangan akademisi. Sedikitnya, ada 3 Profesor yang memberikan testimoni positif pada karya ini.
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga, Prof. Dr. Faisal Abdullah, SH., M.Si., DFM., menyampaikan dalam testimoninya bahwa “tak hanya enak untuk dibaca dan sarat akan khazanah ilmu kehidupan, Darah Juang juga inspiratif dan menginspirasi. Kisah-kisah yang dituangkan dalam buku ini membuat saya terharu dan kagum luar biasa, tentang perjuangan dan kerja keras anak kampung Sulawesi, tentang bakti anak kepada kedua orang tua, tentang ilmu dan dunia perantauan, tentang kepemimpinan, tentang amanah dan tanggung jawab, dan tentunya tentang hamba Tuhan kepada Tuhannya. Setiap bagian diungkapkan dengan kejujuran, bakat muda yang patut menjadi contoh bagi anak muda lainnya, dalam menyongsong Indonesia Emas 2045″
Selanjutnya, Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI), Universitas Muslim Indonesia Makassar Periode 2014-2022, Prof. Dr. Ir. H. Zakir Sabara HW, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng., menyampaikan bahwa “buku dengan judul Darah Juang ini cukup menggelitik keingintahuan saya. Ditulis oleh seorang petarung asal daerah terpencil di Bulukumba, Sulawesi Selatan, ternyata menceritakan pertarungan seorang penuntut ilmu, sang tokoh utama, mengarungi berbagai kesulitan hidup, namun dengan gagah berani memenangkannya dalam men-capai pendidikan terbaik, hingga ibu kota negara (Jakarta). Buku ini menarik untuk dibaca oleh semua kalangan, bagi generasi muda dan generasi new millennials, bisa menjadi inspirasi untuk mencapai kemajuan: tidak ada halangan yang tidak bisa di-atasi asal memiliki semangat juang dan selalu bertawakal kepada Allah. Bagi kalangan yang sudah mapan, buku ini bisa menjadi refleksi untuk selalu melihat sisi positif dari semua perjuangan di masa lalu.”
Terakhir, Prof. H. Mahfud Sholihin, S.E., M.Acc., Ph.D., Ak., CA., CertDA., Guru Besar Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, menyampaikan: “karya ini bukan hanya sekedar biografi, tapi juga sebagai tonggak sejarah dalam mengarungi takdir Ilahi. Dengan apik dan kronik, penulis mampu menuangkan rasa yang dibalut dengan semangat perjuangan pemuda dalam karya ini. Dengan lugas penulis menghamparkan kepada pembaca terkait nilai-nilai kehidupan yang didapat melalui kristalisasi keilmuan dan pengalaman nyata. Apresiasi yang sangat tinggi kepada penulis karena di usia yang ke-23 tahun telah mampu menghasilkan karya yang luar biasa. Salam perjuangan!” (Erlita)
Komentar tentang post