Baru-baru ini, komunitas online dihebohkan oleh kabar mengenai dugaan pencurian data pengguna Discord dalam skala besar yang mencapai 15 terabyte (TB). Rumor yang beredar cepat di berbagai forum dan media sosial ini mengklaim bahwa data sensitif seperti ID pengguna, riwayat percakapan, dan informasi pribadi lainnya telah berhasil diretas dan dijual di internet.
Menanggapi kepanikan yang meluas, pihak Discord akhirnya angkat bicara dan secara tegas membantah adanya peretasan atau kebocoran pada sistem mereka. Melalui pernyataan resminya, perusahaan menegaskan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan adanya kompromi terhadap server atau sistem keamanan internal mereka.
Pernyataan Resmi Discord
Menurut juru bicara Discord, setelah melakukan investigasi mendalam, perusahaan tidak menemukan adanya tanda-tanda peretasan yang dapat mengakibatkan pencurian data sebesar itu. "Kami dapat mengonfirmasi bahwa tidak ada pelanggaran pada sistem Discord," ujar perwakilan perusahaan kepada berbagai media teknologi.
Pihak Discord menjelaskan bahwa informasi yang diduga bocor tersebut kemungkinan besar merupakan hasil dari "data scraping", bukan peretasan. Ini adalah dua hal yang sangat berbeda secara teknis dan implikasi keamanannya.
Perbedaan Antara Peretasan dan Data Scraping
Penting bagi pengguna untuk memahami perbedaan antara dua istilah ini:
- Peretasan (Hacking/Breach): Ini adalah tindakan ilegal menerobos sistem keamanan sebuah platform untuk mencuri data yang terlindungi, seperti kata sandi, token otentikasi, atau informasi pribadi yang tidak seharusnya bisa diakses publik.
- Data Scraping: Ini adalah proses pengumpulan informasi secara otomatis dari halaman atau profil yang dapat diakses secara publik atau semi-publik. Bot atau skrip digunakan untuk "memanen" data yang terlihat oleh pengguna biasa, namun dalam skala yang jauh lebih besar dan lebih cepat.
Dalam kasus ini, data yang dikumpulkan kemungkinan berasal dari profil pengguna, pesan di server publik, dan informasi lain yang memang terekspos di dalam platform. Meskipun tidak melibatkan pembobolan sistem, pengumpulan data dalam skala besar ini tetap merupakan pelanggaran privasi yang serius.
Apa Dampaknya bagi Pengguna?
Berdasarkan klarifikasi Discord, data-data krusial seperti kata sandi dan informasi pembayaran pengguna dipastikan aman karena tidak ada sistem yang berhasil diretas. Namun, data hasil scraping tetap memiliki risiko. Informasi publik seperti nama pengguna, ID, server yang diikuti, dan pesan publik dapat disalahgunakan oleh pihak tidak bertanggung jawab untuk tujuan seperti:
- Doxing: Mengungkapkan identitas asli seseorang secara online.
- Pelecehan dan penargetan: Menggunakan informasi untuk mengintimidasi atau melecehkan pengguna.
- Phishing: Membuat skema penipuan yang lebih meyakinkan dengan data yang dimiliki.
Langkah yang Perlu Dilakukan Pengguna
Meskipun sistem Discord aman, insiden ini menjadi pengingat penting tentang jejak digital dan privasi online. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda ambil untuk melindungi akun Anda:
- Tinjau Pengaturan Privasi: Buka pengaturan Discord Anda dan batasi siapa saja yang dapat mengirimi Anda pesan atau menambahkan Anda sebagai teman.
- Hati-hati di Server Publik: Pikirkan kembali sebelum membagikan informasi pribadi di server publik yang bisa diakses oleh siapa saja.
- Aktifkan Otentikasi Dua Faktor (2FA): Ini adalah lapisan keamanan terpenting yang akan melindungi akun Anda bahkan jika kata sandi Anda bocor dari sumber lain.
- Periksa Aplikasi Terhubung: Tinjau kembali aplikasi pihak ketiga mana saja yang memiliki akses ke akun Discord Anda dan cabut akses untuk aplikasi yang tidak lagi Anda gunakan atau percayai.
Secara keseluruhan, meskipun kabar pencurian 15TB data telah dibantah sebagai sebuah peretasan, insiden ini menyoroti pentingnya kesadaran pengguna terhadap data apa saja yang mereka bagikan secara online.
Selalu ikuti kami untuk seputar teknologi, game, anime, fashion, film, dan hobby lainnya, kunjungi Informasimu.